♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥
♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥
Kepala polisi kota kecil Sampo yang baru saja pindah, Seung-woo (Son Byung-ho), memiliki ide untuk mengadakan latihan khusus demi menghadapi perampokan bank yang mulai marak. Seluruh elemen masyarakat diharapkan partisipasinya termasuk anggota kepolisian. Metode latihan yang diterapkan adalah simulasi perampokan bank dengan mengacu pada kasus perampokan yang sesungguhnya.
Setiap anggota polisi dibagikan undian untuk menentukan peran apa yang akan dimainkan dalam latihan khusus tersebut termasuk Jeong Do-man (Jeong Jae-yeong), seorang anggota polisi lalu lintas yang berdedikasi tinggi dan serius dalam bertugas. Walaupun Do-man telah mendapat undian peran sebagai petugas patrol, kepala polisi Seung-woo memanggilnya dan meminta Do-man untuk mengganti kertas undian serta memainkan peran sebagai perampok bank. Do-man yang sebenarnya ogah-ogahan, tidak bisa menolak perintah atasannya. Hanya satu pesan kepala polisi ,”Lakukan peranmu dengan serius dan bersungguh-sungguh!”
Mulailah Do-man mengadakan training khusus terhadap dirinya, membaca buku, menonton film, dan meneliti segala sesuatu yang berhubungan dengan perampok bank sebelum hari H.
Ketika hari latihan dimulai, Do-man melancarkan aksinya sebagai perampok bank. Masalah mulai muncul ketika Do-man benar-benar bersungguh-sungguh menjalankan perannya sebagai perampok bank dengan serius termasuk menyandera karyawan dan nasabah bank. Segala trik perampokan dan penyanderaan yang pernah ditelitinya diterapkannya dalam latihan sehingga membuat polisi dan SWAT merasa kewalahan dan tak berkutik menghadapinya.
Latihan yang tadinya dimaksudkan untuk mengangkat citra polisi malah menjadi bumerang memperlihatkan betapa polisi sesungguhnya tidak mampu menangani kasus perampokan bank. Situasi semakin buruk ketika televisi nasional menyiarkan secara langsung latihan tersebut dan membuat heboh banyak orang.
Lalu, bagaimanakah akhir latihan ini? MUST SEE! RECOMENDED bagi yang pengen ketawa ngakak!
Setiap anggota polisi dibagikan undian untuk menentukan peran apa yang akan dimainkan dalam latihan khusus tersebut termasuk Jeong Do-man (Jeong Jae-yeong), seorang anggota polisi lalu lintas yang berdedikasi tinggi dan serius dalam bertugas. Walaupun Do-man telah mendapat undian peran sebagai petugas patrol, kepala polisi Seung-woo memanggilnya dan meminta Do-man untuk mengganti kertas undian serta memainkan peran sebagai perampok bank. Do-man yang sebenarnya ogah-ogahan, tidak bisa menolak perintah atasannya. Hanya satu pesan kepala polisi ,”Lakukan peranmu dengan serius dan bersungguh-sungguh!”
Mulailah Do-man mengadakan training khusus terhadap dirinya, membaca buku, menonton film, dan meneliti segala sesuatu yang berhubungan dengan perampok bank sebelum hari H.
Ketika hari latihan dimulai, Do-man melancarkan aksinya sebagai perampok bank. Masalah mulai muncul ketika Do-man benar-benar bersungguh-sungguh menjalankan perannya sebagai perampok bank dengan serius termasuk menyandera karyawan dan nasabah bank. Segala trik perampokan dan penyanderaan yang pernah ditelitinya diterapkannya dalam latihan sehingga membuat polisi dan SWAT merasa kewalahan dan tak berkutik menghadapinya.
Latihan yang tadinya dimaksudkan untuk mengangkat citra polisi malah menjadi bumerang memperlihatkan betapa polisi sesungguhnya tidak mampu menangani kasus perampokan bank. Situasi semakin buruk ketika televisi nasional menyiarkan secara langsung latihan tersebut dan membuat heboh banyak orang.
Lalu, bagaimanakah akhir latihan ini? MUST SEE! RECOMENDED bagi yang pengen ketawa ngakak!
0 comments:
Post a Comment