Ini dia film yang bikin kepala mau pecah dan meledak..duar.. huahhh..bikin gila yang nonton (I especially). Sangat diluar logika dan aq mau acungin jempol buat pengarang novelnya yang berimajinasi sangat liar..:D
Son Ye-jin difilm ini berperan sebagai Joo In-ah (sedikit gila kayaknya) yang penuh kasih sayang dan mencintai dengan tulus hati kepada kedua suaminya, membuat ia dianugerahi sebagai actrees terbaik pada ajang Blue Dragon Film Awards tahun 2008.
Film yang bercerita tentang masalah yang bisa dibilang tabu, yaitu poliandri (karena di Indonesia aja poligami dibenci apalagi poliandri ya?).
In-ah yang sudah memiliki suami Deok-hoon berkeinginan untuk menikah lagi setelah bertemu pria lain. Jae-kyeong, sosok pria yang ingin dinikahinya ini, sebenarnya telah mengetahui bahwa In-ah telah menikah tapi karena sudah kepincut dengan sosok In-ah yang menarik, ya.. sabodo teuing lah pikir!!!
Yang unik di film ini adalah, baik In-ah maupun Jae-kyeong sama-sama takut menikah karena tidak menginginkan komitmen (tapi kalo buat sex mah oke lah.. XP). Jadi Deok-hoon lah yang menyadarkan In-ah tentang nikmatnya menikah. dan sebaliknya karena In-ah telah mengetahui keuntungan dari pernikahan, tercetuslah ide briliant (dan gila), In-ah ingin menyadarkan Jae-kyeong tentang pernikahan, bahwa menikah itu enak looo...hhhh.... (hahaha..:D). Jadi saling menyadarkan gitu deh.
kalo boleh dipikir-pikir, emang segitu menyeramkankah menikah bagi sebagian orang-orang korea? Masih ingetkan sama tokoh yang diperankan Lee Hye-young di drama seri Dalja's Spring yang ngotot gak mau nikah (tapi sex ok!!) walaupun anaknya dah berumur 2 tahun (padahal kita tau bahwa bapak biologisnya mau menikahinya). Atau tante Uhm Jung-hwa yang udah berumur 40 tahun (tahun ini) gak mau (atau sekarang jadi gak bisa?) menikah karena takut. Huaaa...apa sih yang ditakutin???
back to the topic!
akhirnya Deok-hoon-pun pasrah atas keinginan sang istri yang mau menikah lagi. Hari demi hari dilalui dan minggu demi minggu dilalui sampai bulan demi bulan dilalui oleh In-ah dengan zantai bro..(kalo biasanya suami yang digilir, ini istri yang digilir). In-ah bisa sangat profesional menjadi istri dari 2 pria sekaligus. Jadi In-ha memiliki jadwal hari yang harus dibagi untuk 2 suaminya.
Sampai suatu hari, Deok-hoon yang kesepian (saat sang istri harus berada disuami yang satu lagi) , dan (bisa dibilang) udah gak tahan dengan kelakuan istrinya, memutuskan untuk mencari wanita lain (juga) untuk memuntahkan kekesalan pada istrinya. U knowlah, having sex and bla..bla..bla..
Betapa kagetnya Deok-hoon mendapati In-ha dirumahnya saat ia baru pulang dari 'main2nya', karena seingat Doek-hoon, hari ini adalah jadwal In-ha di rumah Jae-kyeong. Ternyata kedatangan In-ha adalah untuk memberikan kabar gembira tentang kehamilan dirinya. Awalnya Doek-hoon sangat excited mendengarnya. Beberapa saat kemudian dia baru sadar, siapakah bapaknya? dirinya atau Jae-kyeong?
peringatan sebelumnya, jangan mengharapkan film ini lucu kayak three dad one mom yang juga berkisah sama tentang 'siapakah ayah biologis?'. Film ini asli drama.
but..but..but..
walaupun sangat gak masuk di akal (aq tentunya) film ini bikin sedih juga, saat Deok-hoon mendapati In-ha dan Jae-kyeong serta anak mereka Zi one (Ji won) berfoto bersama disebuah majalah. Foto-fotonya menggambarkan betapa bahagianya keluarga itu. Saat itulah Deok-hoon ang selama ini selalu berusaha memahami In-ha merasa sangat-sangat tidak dihargai oleh In-ha. Sangat putus asa. Sampai-sampai dia akhirnya mencari tau dengan tes DNA, siapakah bapaknya Zi one. Keputusan sepihak Doek-hoon ini membuat kacau pesta ulang tahun Zia one. Dengan wajah penuh amarah, In-ha pergi dan menghilang bersama Zi one.
Bagaimana cerita ini berlanjut? silahkan tonton dan simpulkan sendiri. Sekedar saran, ambillah yang baik, buanglah yang buruk..hehe..:D
~In-ha (Son Ye-jin) bersama 2 suami. Kiri Doek-hoon (Kim Joo-hyeok) kanan Jae-kyeong (Joo Sang-wook)~
Son Ye-jin difilm ini berperan sebagai Joo In-ah (sedikit gila kayaknya) yang penuh kasih sayang dan mencintai dengan tulus hati kepada kedua suaminya, membuat ia dianugerahi sebagai actrees terbaik pada ajang Blue Dragon Film Awards tahun 2008.
Film yang bercerita tentang masalah yang bisa dibilang tabu, yaitu poliandri (karena di Indonesia aja poligami dibenci apalagi poliandri ya?).
In-ah yang sudah memiliki suami Deok-hoon berkeinginan untuk menikah lagi setelah bertemu pria lain. Jae-kyeong, sosok pria yang ingin dinikahinya ini, sebenarnya telah mengetahui bahwa In-ah telah menikah tapi karena sudah kepincut dengan sosok In-ah yang menarik, ya.. sabodo teuing lah pikir!!!
Yang unik di film ini adalah, baik In-ah maupun Jae-kyeong sama-sama takut menikah karena tidak menginginkan komitmen (tapi kalo buat sex mah oke lah.. XP). Jadi Deok-hoon lah yang menyadarkan In-ah tentang nikmatnya menikah. dan sebaliknya karena In-ah telah mengetahui keuntungan dari pernikahan, tercetuslah ide briliant (dan gila), In-ah ingin menyadarkan Jae-kyeong tentang pernikahan, bahwa menikah itu enak looo...hhhh.... (hahaha..:D). Jadi saling menyadarkan gitu deh.
kalo boleh dipikir-pikir, emang segitu menyeramkankah menikah bagi sebagian orang-orang korea? Masih ingetkan sama tokoh yang diperankan Lee Hye-young di drama seri Dalja's Spring yang ngotot gak mau nikah (tapi sex ok!!) walaupun anaknya dah berumur 2 tahun (padahal kita tau bahwa bapak biologisnya mau menikahinya). Atau tante Uhm Jung-hwa yang udah berumur 40 tahun (tahun ini) gak mau (atau sekarang jadi gak bisa?) menikah karena takut. Huaaa...apa sih yang ditakutin???
back to the topic!
akhirnya Deok-hoon-pun pasrah atas keinginan sang istri yang mau menikah lagi. Hari demi hari dilalui dan minggu demi minggu dilalui sampai bulan demi bulan dilalui oleh In-ah dengan zantai bro..(kalo biasanya suami yang digilir, ini istri yang digilir). In-ah bisa sangat profesional menjadi istri dari 2 pria sekaligus. Jadi In-ha memiliki jadwal hari yang harus dibagi untuk 2 suaminya.
Sampai suatu hari, Deok-hoon yang kesepian (saat sang istri harus berada disuami yang satu lagi) , dan (bisa dibilang) udah gak tahan dengan kelakuan istrinya, memutuskan untuk mencari wanita lain (juga) untuk memuntahkan kekesalan pada istrinya. U knowlah, having sex and bla..bla..bla..
Betapa kagetnya Deok-hoon mendapati In-ha dirumahnya saat ia baru pulang dari 'main2nya', karena seingat Doek-hoon, hari ini adalah jadwal In-ha di rumah Jae-kyeong. Ternyata kedatangan In-ha adalah untuk memberikan kabar gembira tentang kehamilan dirinya. Awalnya Doek-hoon sangat excited mendengarnya. Beberapa saat kemudian dia baru sadar, siapakah bapaknya? dirinya atau Jae-kyeong?
peringatan sebelumnya, jangan mengharapkan film ini lucu kayak three dad one mom yang juga berkisah sama tentang 'siapakah ayah biologis?'. Film ini asli drama.
but..but..but..
walaupun sangat gak masuk di akal (aq tentunya) film ini bikin sedih juga, saat Deok-hoon mendapati In-ha dan Jae-kyeong serta anak mereka Zi one (Ji won) berfoto bersama disebuah majalah. Foto-fotonya menggambarkan betapa bahagianya keluarga itu. Saat itulah Deok-hoon ang selama ini selalu berusaha memahami In-ha merasa sangat-sangat tidak dihargai oleh In-ha. Sangat putus asa. Sampai-sampai dia akhirnya mencari tau dengan tes DNA, siapakah bapaknya Zi one. Keputusan sepihak Doek-hoon ini membuat kacau pesta ulang tahun Zia one. Dengan wajah penuh amarah, In-ha pergi dan menghilang bersama Zi one.
Bagaimana cerita ini berlanjut? silahkan tonton dan simpulkan sendiri. Sekedar saran, ambillah yang baik, buanglah yang buruk..hehe..:D
0 comments:
Post a Comment