ppc management, online marketing, search marketing, seo, website development - www.dotmedias.com

Saturday, April 30, 2011

Pesta Nikah Supermegah


LONDON – Royal wedding bukan lagi pesta Kerajaan Inggris. Itu sudah menjadi gawe sakral yang paling dinanti publik dunia. Royal wedding bahkan diprediksi media-media di Eropa menjadi pesta pernikahan termegah selama abad ini.
Fakta itu terlihat dari super besarnya perhatian dunia terhadap acara pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton yang akan dihelat hari ini mulai pukul 10.00 waktu London atau 17.00 WIB tersebut.

Tak kurang dari 10.000 jurnalis dan ribuan media sudah ngepos di depan Istana Buckingham dan Westminster Abbey untuk meliput kedatangan Pangeran William dan Kate Middleton. Pernikahan yang menghasilkan triliunan rupiah dari hasil penjualan suvenir serta pariwisata tersebut akan disiarkan secara live oleh ratusan stasiun televisi di dunia.

Diperkirakan dua miliar pemirsa televisi akan menyaksikan pesta yang mengundang 1.900 tamu itu. Ya, hari ini ahli waris takhta Kerajaan Inggris, Pangeran William Arthur Phillip Louis, mengikat janji dengan gadis pujaannya, Catherine ’’Kate’’ Middleton. Royal wedding pada awal abad ke-21 ini diprediksi menjadi even pernikahan terakbar melebihi pernikahan putra mahkota Inggris Pangeran Charles dan Putri Diana tepat 20 tahun silam. Bertempat di gereja legendaris Westminster Abbey, upacara pernikahan akan dimulai sejak sekitar pukul 10.00 waktu setempat. William dan Kate akan bertemu di altar dan saling bertukar janji pukul 11.00 atau pukul 18.00 WIB.
Sebanyak 50 orang di antara 1.900 tamu undangan yang dijadwalkan hadir dalam pemberkatan tersebut adalah kepala negara persemakmuran Inggris. Di antaranya, Perdana Menteri Australia Tim Mathieson dan Perdana Menteri Selandia Baru John Key. Selain itu, Ratu Elizabeth mengundang wakil-wakil kerajaan tetangga seperti raja dan ratu Asturias (Spanyol), Belgia, serta Belanda. Saat ini London dibanjiri sekitar sejuta wisatawan yang ingin menyaksikan langsung prosesi agung tersebut. Tidak hanya membanjiri hotel-hotel di sekitar Buckingham Palace (tempat resepsi berlangsung), mereka juga rela berkemah di lapangan-lapangan kota.
Dilihat dari spektator saja, jumlah penonton ini jauh lebih banyak daripada pernikahan Charles dan Diana. Pada zaman itu, karena akses yang terbatas, royal wedding sang putra mahkota ”hanya” disaksikan 750 juta pemirsa televisi. Namun, yang hadir langsung di London terhitung lebih dari dua juta orang. ”Ribuan orang yang dua puluh tahun silam masih anak-anak kini kembali datang untuk menyaksikan pernikahan akbar William dan Kate. Sedangkan mereka yang dulu sudah menonton, kini masih setia menjadi saksi royal wedding,” jelas Kathy Hammond, seorang warga London, seperti dilansir Daily Mail.
”Dari yang saya dengar, yang kali ini memang lebih megah,” imbuh perempuan 50 tahun itu. Apa yang disebut Hammond tidak salah. Pernikahan pasangan yang sudah berpacaran delapan tahun itu memang didesain serbaglamor. Seribu pasukan berkuda, ditambah puluhan peleton tentara dari Angkatan Darat, Laut, dan Udara Inggris bakal membuka upacara. Sementara istana mengerahkan 85 mobil Volvo untuk mengangkut anggota kerajaan. Dekorasi juga tak kalah mewah. Kate Middleton sendiri yang menunjuk florist Shane Connolly untuk mempercantik gereja. Dekorasi menggunakan enam jenis bunga bernuansa ungu.
Yakni, azalea, rhododendron, euforbia, beech, wisteria, dan lilac. Selain itu, ada enam pohon mapel raksasa setinggi 20 kaki (sekitar 10 meter) sebagai bagian dari dekorasi. ”Itu adalah statemen dari kepribadian kedua pasangan. Pangeran William dan Kate Middleton ingin menampilkan kesan simpel, sederhana, dan kekeluargaan,” jelas Connolly kepada BBC. Kalau Westminster Abbey dihiasi ribuan kuntum bunga, halaman Buckingham Palace bakal dipenuhi tulip yang tengah mekar.
Beberapa pekan lalu, sekitar 26 ribu tangkai tulip sudah dipotong agar bisa mekar saat royal wedding digeber. Selain itu, pernikahan ini akan layak dikenang karena William dan Kate bertekad meninggalkan tradisi kerajaan. Pasangan yang sama-sama alumnus Universitas St Andrews itu memilih memakai pengiring pengantin, alih-alih supporters seperti kebiasaan para pangeran. Keduanya juga menulis janji pernikahan sendiri. Satu hal lagi, William juga dikabarkan tak mau memakai cincin pernikahan.
Di altar nanti, dia hanya menyematkan cincin emas milik kerajaan ke jari manis Kate. Cincin itu akan menggantikan cincin safir yang bertabur berlian milik Putri Diana yang digunakan William untuk melamar Kate. ”Ini keputusan Pangeran William sendiri. Dia lebih suka tidak mengenakan wedding ring,” ungkap juru bicara istana kepada BBC. Menurut dia, William memang tidak terlalu suka mengenakan perhiasan. ”Kate menerima dengan baik keputusan William dan tidak mempermasalahkannya,” imbuh juru bicara itu.
Musik menjadi elemen yang cukup penting bagi William dan Kate. Maka, mereka memilih lagulagu yang bakal dimainkan sepanjang pemberkatan dan resepsi. Di antaranya, himne yang berjudul Jerusalem karya Parry dan anthem yang bertajuk This is the Day which the Lord Hath Made. ”Pangeran dan Kate terlibat dalam hampir semua proses pernikahan. Mereka memegang kontrol penuh,” kata juru bicara kerajaan. ”Bukan mereka tidak mempercayai orang lain. Hanya, mereka ingin melakukan ini (pernikahan) dengan cara mereka sendiri,” tambahnya.
Pernikahan akbar itu, tak diragukan lagi, bakal mendongkrak ekonomi Inggris secara signifikan. Sebuah firma analis keuangan melansir, London akan menangguk keuntungan tak kurang dari GBP 107 juta (sekitar Rp 1,5 triliun) dari pemasukan hotel. Sementara itu, penjualan suvenir ditaksir menyumbang pendapatan Inggris sebesar Rp 14,17 triliun. Itu jelas kabar bagus bagi Inggris yang belakangan dilanda resesi ekonomi. Atmosfer London berwarnawarni sejak sebulan terakhir. Toko-toko suvenir mulai memajang bendera kecil-kecil yang bergambar William-Kate. Harganya cukup murah.
Sejumlah toko membanderol 1 Poundsterling atau sekitar Rp 14 ribu untuk dua bendera. Di toko lain ada yang lebih mahal. Harganya bergantung besar dan kualitas bendera. Memang, demi royal wedding itu, warga dan terutama turis cukup royal. Sebuah penelitian menyebutkan, warga Inggris saja bisa menghabiskan 163 juta Poundsterling atau sekitar Rp 2,2 triliun hanya untuk belanja suvenir. Secara terperinci, seperlima warga dewasa menyatakan menjatahkan sekitar 17 Poundsterling demi suvenir tersebut. Suvenir apa pun, tak peduli original atau palsu. Mulai yang berbentuk piring, buku, pensil, cangkir, hingga kondom.
Sejatinya suvenir resmi pernikahan itu belum dirilis. Suvenir dari kerajaan tersebut akan dijual tepat pada hari pernikahan, Jumat mendatang. Suvenir itu berbentuk buku kenangan bergambar Pangeran William di sampul depan dan lambang baru keluarga Middleton di belakang. Isinya adalah ucapan terima kasih dari dua mempelai plus foto pasangan tersebut. Foto yang dijepret fotografer Mario Testino itu sama sekali baru dan belum pernah dilihat orang sebelumnya. Suvenir tersebut juga diberikan kepada undangan yang hadir di Westminster Abbey. Berdasar media briefing resmi yang dikeluarkan kerajaan, suvenir itu bakal dibanderol 2 poundsterling. Yang bertugas menjual adalah 60 anggota gerakan kepanduan, semacam pramuka, dibantu 80 pandu junior.
Mereka bakal berkeliling di beberapa tempat yang dilalui dalam prosesi mempelai tersebut. Tradisi menjual suvenir resmi itu sudah ada pada pernikahan Pangeran Charles dan Putri Diana pada 1981. Suvenir serupa juga dirilis pada pernikahan Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson pada 1986. Kini suvenir tersebut dirilis untuk mendanai yayasan-yayasan sosial yang dipimpin Pangeran William dan Pangeran Harry, adiknya. ’’Para pandu itu bisa jadi tak bisa melangkah satu kali pun.
Orang-orang pasti langsung berebut suvenir,’’ kata Daneeta Jones, pegawai hotel di kawasan Knightsbridge. Tetapi jangan khawatir, yang tidak kebagian suvenir bisa mencetak sendiri. Ya, isi suvenir itu bakal tampil di situs resmi royal wedding 24 jam sebelum pernikahan. Silakan di-download dan di-print sendiri. Sama. Tapi, rasanya pasti beda. Sementara itu, puluhan studio didirikan di Gerbang Kanada di sisi kiri istana. Mereka menempati panggung hijau berbentuk seperempat lingkaran dengan hiasan bendera-bendera Inggris. Studio-studio tersebut didukung oleh 120 kendaraan teknis yang diparkir di Green Park, di depan istana.
Itu membuat sebagian taman besar tersebut tertutup untuk umum sejak pekan lalu. Ada pagar tinggi dari jaring hijau. Di pagar itu tertempel pengumuman permintaan maaf bahwa pengunjung sementara tidak bisa menikmati Green Park secara total. Setiap studio disewakan seharga 60 ribu poundsterling. Ian Rumsey, direktur program Daybreak di ITV, menyebutkan bahwa peliputan itu jauh lebih besar ketimbang pemilihan umum Inggris pada 2010. BBC bahkan sudah menyiapkan seribu stafnya, baik untuk peliputan maupun menyiarkan royal wedding. Meski membuka pintu peliputan untuk ratusan televisi dan media, momen pernikahan tersebut tetap ada yang tertutup untuk publik.
Yakni, ketika Pangeran William dan Kate Middleton meneken sertifikat pernikahan dan berdoa di makam Raja Edward the Confessor di belakang altar Westminster Abbey. Makam itu berada agak ke ujung timur gereja. Dari pintu masuk utara, pengunjung harus berjalan ke tengah gereja, sekitar 10 meter, lalu berbelok agak ke kiri. Makam itu cukup kuno. Tidak boleh dikunjungi sembarang orang. Bukan karena suci, tapi kondisinya yang sudah cukup tua dan rawan.
Doa di makam Raja Edward itu memang dirasa perlu. Sebab, orang Inggris menganggap Edward adalah orang suci. Dia dinobatkan sebagai santo pelindung bagi keluarga-keluarga yang sedang bermasalah atau pasutri yang terancam berpisah. Di sini tampak bahwa Pangeran William betul-betul ingin menjaga pernikahannya agar tidak berantakan seperti perkawinan ayah dan ibunya, Pangeran Charles dan Putri Diana. Setidaknya, dia ingin mengambil spirit pernikahan abadi sebagaimana Ratu Elizabeth II dan Pangeran Phillip yang juga menikah di Westminster Abbey pada 1947.

0 comments:

Post a Comment

ppc management, online marketing, search marketing, seo, website development - www.dotmedias.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...